Sunday, May 29, 2016

Pengertian Liturgi dan Ibadah Gereja: Pertemuan Ter-Agung


BAB 1 Pengertian Liturgi dan Ibadah Gereja/Kristen 1. Pengertian Liturgi Kata liturgy dalam konteks Kristen lasimnya dipahmi sebagai tata ibadah. Namum apakah pengertian kata liturgy hanya sebatas tata ibadah? Untuk memahami hal ini, sebaiknya kita berusaha untuk memahami kata liturgy dalam beberapa pengertian, yaitu liturgy dalam pengertian umum (arti kata liturgy dalam budaya Yunani) dan arti khusus (Ketika kata liturgy dipakai oleh penerjemah Alkitab PL berbahasa Ibrani ke dalam bahasa Yunani = Septuaginta dan penggunaan liturgy oleh penulis Perjanjian Baru). Berdasarkan pertimbangan ini maka pengertian kata liturgy dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, arti kata liturgy dalam dunia Yunani Kuno. Kedua, arti khusus yang dibagi dalam dua pengertian, yaitu arti kata liturgy dalam Alkitab dan dalam Ilmu Teologi. Masing-masing arti tersebut dibahas sebagai berikut. 1.1. Pengertian Liturgi secara umum (Arti Umum) Menurut G.Riemer, Liturgi berasal dari bahasa Yunani, Leiturgia. Kata ini berasal dari kata kerja Leitourgeo artinya melayani, melaksanakan tugas dinas, memegang jabatan. Secara literal/harfiah kata Leiturgia berasal dari dua kata Yunani, yaitu Leitos/laos yang berarti rakyat, umat dan kata kedua, yaitu ergon yang berarti pekerjaan, perbuatan, tugas.Jadi pengertian kata Leiturgi menurut dua kata ini berarti orang yang melakukan suatu pekerjaan untuk rakyat. Dengan kata lain kata leiturgi dipakai dalam konteks aktifitas seseorang yang diperuntukkan untuk kepentingan orang banyak Selanjutnya Riemer menyatakan: Kata Leiturgia juga dipakai dalam bahasa umum negara, seperti penggunaan kata leiturgi untuk menunjuk tugas raja yang berkarya bagi rakyatnya. Selain itu tugas-tugas yang dilakukan oleh para pejabat negara, seperti tugas gubernur, camat, kepala desa dan lain-lain. Kata leiturgi juga dipakai dalam bidang yang kurang resmi, misalnya seseorang yang mengatur pesta rakyat atau pertandingan olah raga di kampung. Tugas yang dilakukan terakhir juga disebut leiturgia dalam bahasa Yunani kuno (Riemer, t.th., 9-10) 1.2. Pengertian Liturgi secara Khusus (Arti Khusus) Berdasarkan deskripsi di atas menjadi jelas bahwa kata Leiturgi bukan budaya Kristen tetapi budaya Yunani. Oleh karena itu kita dapat memaklumi bagaimana orang Kristen berkembang dalam dunia Yunani atau tepatnya dalam pengaruh kebudayaan Yunani dan menggunakan istilah atau kata-kata Yunani yang tepat untuk menyampaikan pesan atau ajaran Yesus Kristus atau menyampaikan Injil dalam kebudayaan Yunani sehingga para pendengar dapat memahami berita yang disampaikan oleh orang-orang Kristen. Pergumulan sebagaimana yang kami maksudkan di atas dapat dipahami dalam usaha para penterjemah Perjanjian Lama berbahasa Ibrani ke dalam bahasa Yunani, yaitu bagaimana menterjemahkan tugas para imam dalam PL kedalam kata Yunani yang tepat? Bagian ini kita dapat ketahui dalam Yes. 44 : 12, II Raj. 15:16. disini para penterjemah memakai kata leiturgia tetapi leiturgia dalam dua ayat ini pengertiannya menunjuk pada kultus kafir. Dalam Perjanjian Barupun pergumulannya sama, yaitu bagaimana menemukan istilah atau kata Yunani yang tepat untuk mendeskripsikan tugas pelayanan yang dilakukan oleh para Rasul dan orang-orang Kristen perdana. Dalam PB tugas pekerjaan/pelayanan bahkan hal yang bersifat kiasan dipakai kata leiturgi. Akan tetapi apakah kata leiturgi yang dipakai dalam Alkitab itu mempunyai satu pengertian? Jika tidak maka bagaimana kita memahami kata liturgy? Apakah liturgy itu hanya menunjuk tata ibadah atau ada pengertian lain selain liturgy dalam pengertian tata ibadah yang biasa kita pakai dalam pengertian tata ibadah/susunan acara dll, sebagaimana yang mungkin kita miliki atau ada yang sudah berubah pemahamannya tentang arti liturgy. Untuk memberi jawab atas pengertian liturgy dalam konteks Kristen maka kita harus membedakannya dalam dua konteks, yaitu arti kata liturgy yang dipakai dalam Alkitab dan arti kata liturgy dalam ilmu Teologi Kristen. 2. Pengertian Ibadah Gereja/Kristen 2.1. Pengertian Ibadah Pengertian ibadah yang dimaksud disni akan kita perhatikan dalam beberapa definisi yang dibuat oleh para ahli teologi. Selanjutnya usaha memahami ibadah dimaksudkan untuk menolong kita dalam menyusun liturgy (tata ibadah) yang mencerminkan isi definisi kita tentang ibadah. Namun ini tidak bermaksud mengikat kehadiran Tuhan dalam tata ibadah. Tetapi paling tidak ada pemahaman yang menolong kita dalam menyusun tata ibadah kontemporer yang cocok dengan konteks setempat. Pemahaman kita tentang ibadah juga akan menolong kita memahami betapa tinggi nilai teologis dari tata ibadah gereja masa lampau yang diwariskan kepada kita. Sebaliknya pengertian tentang ibadah juga menolong kita untuk memahami lemahnya teologi dalam suatu tata ibadah yang kita miliki maupun yang akan kita buat. Berikut ini beberapa definisi tentang ibadah Kristen. Pengertian Ibadah berdasarkan pendekatan etimologi kata: “Ibadah berasal dari bahasa Arab, sedangkan kata Ibrani untuk Ibadah adalah “Abodah” (Ibrani), Arti harafiahnya adalah bakti, hormat, penghormatan, suatu sikap dan aktivitas yang mengakui dan menghargai seseorang/yang ilahi” atau “Suatu penghormatan hidup yang mencakup lesalehan (yang diatur dalam suatu tata cara), yang implikasinya nampak dalam tingkah laku dan aktivitas kehidupan sehari-hari”. Jadi dapat diartikan bahwa “Ibadah adalah ekspresi dan sikap hidup yang penuh bhakti (penyerahan diri) kepada yang ilahi, yang pengaruhnya nampak dalam tingkah laku yang benar”. Selain Ibadah/Abodah, Alkitab juga memakai beberapa kata untuk Ibadah. Kata kerja Abad (Ibrani) berarti melayani atau mengabdi. Sedangkan kata Abodah (Ibrani), Latria (Yunani) berarti pelayanan atau bisa juga berarti pemujaan dan pemuliaan. Kata kunci dalam pengertian ibadah yaitu sikap hormat (pemuliaan) dan pelayanan (sikap hidup)” . Berdasarkan studi ini, maka yang dimaksud dengan Ibadah adalah pertemuan dengan Allah dan respon jemaat terhadap kehadiran TUHAN dengan tindakan-tindakan yang ajaib dan menyelamatkan.(Jurnal STT INTIM,2004:52-54) 2.2. Definisi ibadah berdasarkan fenomena ibadah:  Ibadah Kristen adalah penyataan diri Yahweh sendiri dalam Yesus Kristus dan tanggapan manusia terhadap-Nya atau suatu tindakan ganda yaitu tindakan Yahweh kepada manusia dalam Yesus Kristus dan dalam tindakan tanggapan manusia melalui Yesus Kristus. (Oleh Hoon, lihat James F. White,Pengantar Ibadah Kristen, 2002 :7)  Ibadah Kristen adalah Gottesdienst, satu kata yang mencakup baik pelayanan Allah kepada manusia maupun pelayanan manusia kepada Allah. Atau Ibadah sebagai pelayanan Allah kepada jemaat dan Ibadah sebagai pelayanan Jemaat di hadapan Allah. (Ibid, hlm. 7)  Ibadah adalah tanggapan dari ciptaan kepada yang abadi. (hlm. 9)  Ibadah bukanlah pertama-tama bukanlah inisiatif manusia melainkan tindakan pendamaian Allah dalam Kristus melalui Roh-Nya. (Nikos A. Nissiotis, teolog ortodox). Baginya Ibadah tidah lain memahami kehadiran dan tindakan Allah trinitas dalam ibadah.  Banyak perdebatan tentang ibadah dalam tahun-tahun terakhir ini berkisar di sekitar pertanyaan, yang salah satunya: Haruskah ibadah itu merupakan persembahan bakat-bakat dan rasa seni kita yang terbaik kepada Allah meskipun dalam bentuk-bentuk yang tidak cocok atau tidak dapat dimengerti oleh orang banyak?  Ibadah Jemaat adalah suatu pertemuan, pertemuan antara Allah dan jemaat dan Jemaat dengan Allah. Oleh karena itu ibadah harus berlangsung dengan sopan dan teratur. Ibadah harus dipersiapkan dengan baik, karena ibadah jemaat adalah pertemuan luar biasa yaitu jemaat datang ke kebaktian untuk bertemu Tuhan secara bersama-sama/persekutuan dan sebaliknya Tuhan bertemu dengan jemaat. Jadi liturgy dan ibadah harus mencerminkan pertemuan “luar biasa itu” Persiapan ibadah disini menyangkut semua unsure: Pembacaan Alkitab, Khotbah, Doa, Nyanyian. Persiapan yang kurang memadai akan menyebabkan suasana ibadah menjadi tidak tertib, membuat jemaat marah, jengkel dll. 2.3. Definisi Konseptual dan Operasional Liturgi Ibadah Gereja/Kristen 2.3.1. Definisi Konseptual: Menurut Yonas Muanley, menacu pada arti liturgi dan ibadah tersebut diatas maka liturgi ibadah Gereja/Kristen adalah seperangkat system atau aturan yang sistematis, harmonis, logis, dinamis, fungsional dalam sebuah perjumpaan/pertemuan yang “luar biasa” antara Tuhan dan Jemaat dan Jemaat dengan Tuhan di ruang ibadah. 2.3.2. Definisi Operasional: Menurut Yonas Muanley, Liturgi Ibadah adalah aturan yang mengatur berlangsungnya pertemuan yang luar biasa, yaitu Tuhan bertemu dengan umat dan umat bertemu dengan Tuhan dengan dimensi Tuhan berbicara kepada umat yang ditandai dengan adanya bacaan Alkitab, renungan firman Tuhan dan umat-Nya meresponi pertemuan dengan Tuhan dengan dimensi turut serta/mengambil bagian dalam ibadah atau bertemu Tuhan dengan indicator: jemaat ikut serta dalam nyanyian/pujian kepada Tuhan, ada paduan suara, vokal group, trio, kuartet, adanya anggota jemaat mengambil bagian dalam doa, pengakuan iman, menjalankan persembahan, memberi persembahan, ada alokasi waktu untuk anggota jemaat memberi kesaksian secara narasi dan pujian, memberi persembahan dll. (Tuhan tidak dapat diatur kehadiranNya, tetapi yang kami maksudkan dengan aturan disini dalam pengertian ada saat Tuhan berbicara/diatur bacaan Alkitab dan renungannya, dan pemberian berkat (akhir kebaktian) dan ada saat manusia berbicara kepada Tuhan dalam suatu ibadah: melalui doa, pujian dll ini semuanya diatur tetapi bukan dalam arti pengaturan yang kaku) Apa yang terjadi/dilakukan dalam Ibadah Kristen • Dari TUHAN:  TUHAN berbicara melalui Firman-Nya  Firman-Nya dijelaskan dalam budaya sekarang: Khotbah  TUHAN memberi berkat melalui penunpangan tangan Pendeta Simbol berkat) • Dari umat-Nya:  Memberi salam kepada sesama anggota jemaat  Mengaku dosa  Menyanyi lagu-lagu rohani/memuji Tuhan  Menyembah Tuhan dalam Roh dan Kebenaran  Memberi persembahan  PS  Grup Voka/Vokal Grop  Trio  Duet  Kuartet  Mengaku Iman Percaya (Tempatnya: sebelum khotbah/awal ibadah; sesudah khotbah; sebulum menerima berkat (Akhir ibadah)  Memberi ucapan syukur  Berbahasa Roh  Menyanyikan nyanyian baru  Bermazmur  Mendengarkan Tuhan berbicara  Berdoa  Membaca Alkitab  dst Jadi, berdasarkan uraian pengertian liturgy dan ibadah maka dapat disimpulkan bahwa yang kita maksudkan dengan liturgy ibadah adalah system/perangkat teologis yang mengatur secara harmonis, serasi antara jemaat yang berkumpul dalam mewujudkan tanggapan timbal balik antara Allah kepada jemaat dan antara jemaat kepada Allah. Dengan kata lain liturgy dalam konteks ibadah diartikan sebagai suatu system teologis yang mengatur berlangsungnya tanggapan umat-Nya secara bersama-sama terhadap penyataan/kehadiran Allah dalam Yesus Kristus pada saat jemaat berkumpul dan beribadah (Definisi Yonas Muanley)
Previous Post
Next Post

About Author

0 comments: