Thursday, September 26, 2019

Mewujudkan Pertemuan Ter-Agung

APa yang saya maksudkan dengan pertemuan ter-agung? Yang saya maksudkan yaitu umat pada saat ibadah di gereja pada hari minggu, ibadah keluarga, persekutuan doan, ucapan syukur ibadah sejenisnya adalah peluang dimana terjadi pertemuan antara umat-Nya dengan TUHAN yang dipercaya dan disembah-Nya. Ini dimensi iman. Artinya pernyataan ini merupakan pernyataan teologis Kristen. Di dalam ibadah, setiap orang berjumpa dengan TUHAN. Oleh karena perjumpaan itulah maka dalam ibadah selalu ada unsur liturgi sbb:






Votum dan Salam (unsur manusiawi)
Doa pengakuan dosa (umat sadar bahwa ia berdosa sedangkan TUHAN yang dijumpai-Nya dalam ibadah adalah TUHAN yang kudus. Oleh karena itu perlu pengakuan dosa agar layar berjumpa dengan TUHAN
Puji-pujian: Vocal group dan Paduan Suara (Karena bertemu Tuhan maka manusia/umat-Nya menyatakan pujian kepada-Nya)
Persembahan Jemaat: Jemaat datang untuk berjumpa dengan TUHAN maka jemaat menyatakan syukur kepada TUHAN yang dijumpainya melalui persembahan uang. TUHAN tidak membutuhkan uang tetapi uang tersebut adalah tanda syukur kita kepada TUHAN yang telah memberi kekuatan kepada kita dalam bekerja di kantor, berwiraswata, dll
Firman TUHAN. Oleh karena jemaat datang untuk bertemu TUHAN maka TUHAN berbicara kepada jemaat melalui firman tertulis yang diuraikan oleh pendeta. Pandangan ini tentu membuat pendeta harus mempersiapkan firman TUHAN secara baik dan menyampaikan kepada jemaat. Bukan kopi paste dari blog atau website tertentu yang memuat khotbah pendeta atau para penginjil.
Doa Berkat. Karena datang berjumpa dengan TUHAN maka TUHAN yang dijumpai itu memberi berkat melalui penumpangan tangan hamba TUHAN (pendeta)

Berdasarkan pembahasan di atas, jelaslah bahwa ibadah adalah peluang dimana Jemaat TUHAN yang datang dalam ibadah pada hari minggu maupun ibadah-ibadah yang dikenal dalam lingkungan Kristen seperti ibadah rumah tangga dll menjadi arena perjumpaan dengan TUHAN. Jika demikian kita bertanya, apakah sewaktu di jalan, umat-Nya tidak berjumpa dengan TUHAN. Ya kita tidak batasi kehadiran TUHAN. Namun perjumpaan yang saya maksudkan dalam artikel ini yakni perjumpaan dalam esensi persektuan. Esensi gereja adalah persekutuab. Dalam persekutuan tersebut berlangsung pertemuan yang ter-Agung.
Pertemuan ter-agung adalah pertemuan dimana yang ter-agung yaitu TUHAN berjumpa dengan umat-Nya. Perjumpaan itu dilakukan dalam ibadah dengan indikator pengakuan dosa, mendengarkan firman TUHAN, berdoa, memuji TUHAN melalui nyanyian jemaat, Paduan Suara dan Vocal Group, serta mendapat berkat pada akhir ibadah.

Wednesday, September 18, 2019

Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

1.Dr. J. L.Ch. Abineno, Unsur-unsur Liturgia yang dipakai oleh Gereja-gereja di Indonesia, Jakarta : BPK, 2000
2.__________________, Ibadah Djemaat dalam Abad-abad Pertengahanm, Jakarta : BPK, 1966
3.___________________, Sakramen Perjamuan Malam; Menurut Ajaran Para Reformator, Jakarta : BPK, 1990
4.___________________, Pemberitaan Firman pada Hari-hari Khusus, Jakarta : BPK, 1985
5.____________________, Ibadah Jemaat, Jakarta : BPK, 1988
6.____________________, Gereja dan Ibadah Gereja, Jakarta : BPK, 1974
7.____________________, Melayani dan Beribadah Dalam Dunia, Jakarta : BPK, 1974
8.W.B.Sijabat, Arlo D. Duba, Asas-asas Kebaktian Alkitab dan Protestan, Jakarta : BPK, 1986
9.Chr. I. Tamela, Pelayanan Musik di Jemaat, 1992
10.G. Riemer, Cermin Injil-Ilmu Liturgi, Jakarta : Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, t.t.p.
11.James F. White, Pengantar Ibadah Kristen, Jakarta : BPK, 2002
12.M.Damamain, M.Th., Materi Pokok Liturgika, Modul 1-9, Jakarta : Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat (Kristen) Protestan dan Universitas Terbuka, 1993
13.Tim Jurnal INTIM Makasar, Ibadah yang Hidup, Hidup berIbadah, Makassar ; INTIM-Jurnal Sekolah Tinggi Teologia Untuk Indonesia Bagian Timur, STT INTIM Makassar, Edisi Khusu 2004
14.Yonas Muanley, M.Th., Musik Gereja, Jakarta : Sekolah Tinggi Theologia Injili Arastamar, 2005
15.___________________, Liturgika, Jakarta : Sekolah Tinggi Theologia Injili Arastamar, Jakarta : Sekolah Tinggi Theologia Injili Arastamar, 2002 yang akan diserahkan ke Sekolah Tinggi Theologia Bethel The Way Program Koresponden, 2006