Blended Learning atau sering dikelan dengan Metode Blended Learning mengkombinasikan unsur tatap muka di kelas, studi mandiri off line dan pembelajaran Online. Metode blended Learning ini hendak diterapkan dalam Mata Kuliah Liturgika. Hal ini disebut dengan istilah Kuliah Liturgika dengan Metode Blended Learning.
Jadi, mata kuliah Liturgika dapat dilaksanakan dengan menggunakan metode Blended Learning. Bila dosen Liturgika di Sekolah Tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia maka menggunakan metode blended learning maka proses pembelajaran mata kuliah ini dilakukan dalam beberapa metode, yaitu:
1. Perkuliahan yang dilaksanakan secara tatap muka. Jumlahnya sebanyak 50% dari 18 kali pertemuan untuk 1 semseter. Silakan cari informasi lebih mendetail lagi tentang ketentuan pelaksanaan pembelajaran dengan sistem blended learning. Kuliah ini dilakukan oleh setiap STT yang ada di Indonesia. Misalnya saya dapat membayangkan rekan-rekan atau mahasiswa yang membaca blog ini. Rekan-rekan seperti di STT di berbagai
wilayah berikut ini.
Wilayah Nusa Tenggara Timur
STAKN Kupang
Wilayah Lombok
STTII Lombok
Wilayah Ambon
Institut Agama Kristen Negeri Ambon
STT Bethel Ambon
Wilayah Manado
STAKN Manado
Wilayah Papua
STAKN Papua
Wilayah Palangkaray
STAKN Palangkaraya
Pembelajaran tatap muka dapat dipadukan lagi dengan pembelajaran mandiri. Para mahasiswa diberi peluang untuk belajar mandiri melalui materi bahan ajar yang dapat diakses secara online dapat dipelajari secara offline. Para dosen dapat menggunakan wordpress sehingga dapat menyimpan bahan ajar dalam bentuk PDF. Kemuian materi itu dapat dipelajari oleh mahasiswa.
Pembelajaran yang ketiga yakni merancang pembelajaran secara online. Rancangan ini memudahkan para mahasiswa belajar di tempat kerja seperti di kantor, atau mereka yang sedang kerja di ladang dapat kuliah melalui handphone. Mahasiswa yang menjadi wirausaha dapat melakukan belajar sambil melaksanakan bisnisnya. Intinya pembelajaran dapat dilakukan dimana saja asal materi sudah ada dalamsitus.
Ada 3 komponen yang harus ada dalam pembelajaran yang menggunakan metode blended learning yaitu:
1. Kelas konfensional/tatap muka dengan jumlah prosentasi 25-50 %
2. Studi mandiri offline. Sebaiknya dosen punya materi kuliah yang dapat diakses di internet. Misalnya download materi. Untuk maksud ini, dosen dapat membuat website sehingga dapat menyimpan bahan ajar untuk didownload dan peserta belajar di kos atau di luar kelas tanpa koneksi internet
3. Pembelajaran online. Bisa dibuat berbasis blog jika dosen belum mampu membayar bulanan website.
Demikian pembelajaran blended learning.
Selain itu kita dapat mengadakan team teaching melalui video call. Misalnya ada rekan-rekan dosen yang mengajar mata kuliah PAK Majemuk dapat kita desain kuliah bersama melalui video call. Kita dapat melakukan kuliah di kelas dan diikuti di tempat lain atau kampus lain.
0 comments: