Friday, June 9, 2017

Pengertian Ibadah



Pengertian ibadah yang dimaksud disni akan kita perhatikan dalam beberapa definisi yang dibuat oleh para ahli teologi. Selanjutnya usaha memahami ibadah dimaksudkan untuk menolong kita dalam menyusun liturgy (tata ibadah) yang mencerminkan isi definisi kita tentang ibadah. Namun ini tidak bermaksud mengikat kehadiran Tuhan dalam tata ibadah. Tetapi paling tidak ada pemahaman yang menolong kita dalam menyusun tata ibadah kontemporer yang cocok dengan konteks setempat.
Pemahaman kita tentang ibadah juga akan menolong kita memahami betapa tinggi nilai teologis dari tata ibadah gereja masa lampau yang diwariskan kepada kita. Sebaliknya pengertian tentang ibadah juga menolong kita untuk memahami lemahnya teologi dalam suatu tata ibadah yang kita miliki maupun yang akan kita buat.
Berikut ini beberapa definisi tentang ibadah Kristen.
Pengertian Ibadah berdasarkan pendekatan etimologi kata:
“Ibadah berasal dari bahasa Arab, sedangkan kata Ibrani untuk Ibadah adalah “Abodah” (Ibrani), Arti harafiahnya adalah bakti, hormat, penghormatan, suatu sikap dan aktivitas yang mengakui dan menghargai seseorang/yang ilahi” atau “Suatu penghormatan hidup yang mencakup lesalehan (yang diatur dalam suatu tata cara), yang implikasinya nampak dalam tingkah laku dan aktivitas kehidupan sehari-hari”.
Jadi, dapat diartikan bahwa “Ibadah adalah ekspresi dan sikap hidup yang penuh bhakti (penyerahan diri) kepada yang ilahi, yang pengaruhnya nampak dalam tingkah laku yang benar”.
Selain Ibadah/Abodah, Alkitab juga memakai beberapa kata untuk Ibadah. Kata kerja Abad (Ibrani) berarti melayani atau mengabdi. Sedangkan kata Abodah (Ibrani), Latria (Yunani) berarti pelayanan atau bisa juga berarti pemujaan dan pemuliaan. Kata kunci dalam pengertian ibadah yaitu sikap hormat (pemuliaan) dan pelayanan (sikap hidup)” . Berdasarkan studi ini, maka yang dimaksud dengan Ibadah adalah pertemuan dengan Allah dan respon jemaat terhadap kehadiran TUHAN dengan tindakan-tindakan yang ajaib dan menyelamatkan.(Jurnal STT INTIM,2004:52-54)
Info Sponsor

Apapun pandangan teollogi, masing-masing tentu memiliki alasan teologis yang patut dihargai.

Salam
Previous Post
Next Post

About Author

0 comments: